Selasa, 05 Mei 2009

PEMBAGIAN TAUHID & SYIRIK

PELAJARAN KE-3 :
PEMBAGIAN TAUHID & SYIRIK

T auhid dibagi menjadi tiga :
1. Tauhid Rububiyah.
2. Tauhid Uluhiyah.
3. Tauhid Asma' wa Shifat.
Tauhid Rububiyah ialah mengimani bahwa Allah
Subhanahu wa Ta'ala adalah pencipta segala sesuatu
dan mengurus kese-muanya dan tidak ada sekutu
bagiNya dalam hal tersebut.
Adapun Tauhid Uluhiyah ialah mengimani bahwa Allah
Subhanahu wa Ta'ala Dialah yang berhak untuk
disembah dengan haq, tidak ada sekutu bagiNya dalam
hal tersebut. Inilah makna "  ا إ إ  " , artinya tidak
ada yang pantas disembah dengan haq kecuali Allah
Subhanahu wa Ta'ala. Maka, segala bentuk ibadah
seperti shalat, puasa dan yang lainnya, wajib
dilaksanakan hanya untuk Allah Subhanahu wa Ta'ala
semata. Tidak boleh ada satu bentuk ibadah pun yang
ditujukan kepada selain Allah Subhanahu wa Ta'ala.
Selanjutnya, Tauhid Asma' wa Shifat ialah mengimani
semua apa yang disebutkan dalam Al-Qur'anul Karim
dan Hadits-hadits shahih tentang nama-nama Allah
Subhanahu wa Ta'ala dan sifat-sifatNya. Lalu
menetapkan itu semua untuk Allah Subhanahu wa
Ta'ala tanpa 'tahrif ' (mengubah), tanpa ta'thil
(meniadakan), takyif (menanyakan bagaimana
caranya), dan tanpa tamstil (penye-rupaan), sesuai
dengan firman Allah Subhanahu wa Ta'ala:
"Katakan, Dialah Allah Yang Mahaesa. Allah tempat
bergan-tung. Tidak melahirkan dan tidak dilahirkan.
Dan tidak ada yang sebanding denganNya seorang
pun." (Al-Ikhlas: 1-4).
Dan firman Allah Subhanahu wa Ta'ala :
"Tidak ada yang seperti Dia sesuatu pun dan Dialah
Yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat ." (Asy-Syura:
11).
Tapi ada sebagian ulama yang membagi tauhid
menjadi dua bagian saja dengan menggabungkan
Tauhid Asma' wa Shifat pada Tauhid Rububiyah. Dan
tidak ada masalah dalam hal ini, karena yang
dimaksud oleh dua macam pembagian ini sudah jelas.
PEMBAGIAN SYIRIK
Syirik dibagi menjadi tiga bagian:
1. Syirik Akbar (Besar).
2. Syirik Ashghar (Kecil).
3. Syirik Khofi (Samar).
SYIRIK AKBAR (BESAR)
Syirik akbar akan menghapuskan pahala amal dan
akan me-ngekalkan pelakunya di dalam Neraka.
Seperti yang difirmankan oleh Allah Subhanahu wa
Ta'ala:
"Dan kalau mereka melakukan syirik (menyekutukan
Allah dengan sesuatu), pasti akan gugur dari mereka
(pahala) apa yang mereka lakukan." (An-An'am: 88).
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
ﺎﻣﹶﻛﹶﻥﺎ ﲔِﻛِﺮﺸﻤﹾﻠِﻟ ﹾﻥﹶﺃ ﺍﻭﺮﻤﻌﻳ  ﺪِﺟﺎﺴﻣ  ِﻪﱠﻠﻟﺍ  ﻦﻳِﺪِﻫﺎﺷ  ﻰﹶﻠﻋ  ﻢِﻬِﺴﹸﻔﻧ ﹶﺃ  ِﺮﹾﻔﹸﻜﹾﻟﺎِﺑ 
ﻚِﺌﹶﻟﻭﹸﺃ  ﺖﹶﻄِﺒﺣ  ﻢﻬﹸﻟﺎﻤﻋﹶﺃ  ﻲِﻓﻭ  ِﺭﺎﻨﻟﺍ  ﻢﻫ ﹶﻥﻭﺪِﻟﺎﺧ 
"Tidaklah pantas orang-orang musyrik itu
memakmurkan masjid-masjid Allah, sedang mereka
mengakui bahwa mereka sendiri kafir. Itulah orang-
orang yang sia-sia pekerjaannya, dan mereka kekal di
dalam Neraka." (At-Taubah: 17).
Dan barangsiapa yang mati dalam keadaan melakukan
syirik akbar, maka dia tidak akan diampuni, dan Surga
diharamkan baginya. Allah Subhanahu wa Ta'ala
berfirman:
"Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa
syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain
dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendakiNya." (An-
Nisa': 48).
Di dalam ayat lain Allah Subhanahu wa Ta'ala juga
berfirman:
"Sesungguhnya orang yang mempersekutukan
(sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah
mengharamkan kepadanya Surga, dan tempatnya ialah
Neraka, dan tidaklah ada bagi orang-orang zhalim itu
seorang penolong pun." (Al-Maidah: 72).
Yang termasuk syirik akbar, di antaranya adalah
berdo'a (meminta) kepada orang mati dan patung
(berhala), mohon perlindungan kepada mereka, juga
bernadzar dan berkorban (menyembelih binatang)
untuk mereka dan lain sebagainya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar